perbandingan ajaran Islam dengan Kristen
berdasarkan ayat-ayat suci dari Alkitab (Terbitan Lembaga Alkitab
Indonesia) dan Al Qur'an.
Ada beberapa kejanggalan pada ajaran Kristen, yaitu:
1. MENYEMBAH MANUSIA YESUS SEBAGAI TUHAN DI ANTARA 3 OKNUM TUHAN
MEREKA (TRINITAS)
Yesus bukanlah Tuhan dengan bukti sebagai berikut:
Yesus Dilahirkan Maryam
Jika Nabi Adam dan Hawa yang manusia saja tidak perlu dilahirkan oleh
manusia, kok Yesus yang dianggap sebagai Tuhan oleh orang Kristen
dilahirkan begitu? Manusia wajar dilahirkan seperti itu, tapi Tuhan
tidak. Tuhan itu Maha Suci.
"Tentang Anak-Nya, yang menurut daging diperanakkan dari keturunan
Daud" (Roma 1:3)
"Yakub memperanakan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang
disebut Kristus" (Matius 1:16)
"Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin"
(Lukas 2:6)
Kasihan sekali nenek moyang Yesus, yaitu Nabi Daud, karena "Tuhan"
Yesus lahir belakangan, Daud tak bisa menyembah Yesus.
Menurut konsep yang benar, Tuhan itu adalah pencipta segalanya,
bagaimana Yesus menciptakan Daud, Maryam, dll, jika Yesus sendiri
adalah keturunan dari orang2 tsb?
Islam mengajarkan Tuhan itu tidak beranak dan diperanakan:
"Dia tidak beranak dan tidak diperanakan" (Al Ikhlas 112:3)
Yesus Menyusu Susu Ibunya
"Ketika Yesus masih berbicara, berserulah seorang perempuan dari
antara orang banyak dan berkata kepada-Nya: "Berbahagialah ibu yang
telah mengandung Engkau dan susu yang telah menyusui Engkau" (Lukas
11:27)
Sesungguhnya Allah telah memberikan mukjizat pada beberapa Nabi,
seperti Ibrahim yang tak mempan dibakar, Musa yang bisa membelah
lautan Merah, demikian pula Yesus yang bisa berbicara ketika lahir
atas izin Allah.
Tapi mereka semua adalah manusia biasa. Masak Tuhan menyusu air susu
ibu, yang bener saja! Nabi Adam dan Hawa yang manusia saja tidak
menyusu.
"Tuhan" Yesus Disunat (Pria)
"Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi
nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh Malaikat sebelum Ia
dikandung ibu-Nya" (Lukas 2:21)
Bayangkan, masak Tuhan seperti manusia! Disunat dan dikandung ibu-
Nya. Sesungguhnya Tuhan itu adalah yang paling awal.
"Tuhan" Yesus Ditampar dan Diludahi Manusia
"Lalu Pilatus mengambil Yesus dan menyuruh orang menyesah Dia.
Prajurit-prajurit menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di
atas kepala-Nya. Mereka memakaikan Dia jubah ungu, dan sambil maju ke
depan mereka berkata: "Salam, hai raja orang Yahudi!" Lalu mereka
menampar muka-Nya" (Yohanes 19: 1-3)
"Mereka memukul kepala-Nya dengan buluh, dan meludahi-Nya dan
berlutut menyembahNya. Sesudah mengolok-olokan Dia mereka
menanggalkan jubah ungu itu dari pada-Nya dan mengenakan pakaian-
Nya kepada-Nya" (Markus 15: 19-20a)
Coba renungkanlah, adakah Tuhan selemah itu. Bisa dihina, ditampar,
dan diludahi oleh manusia? Jika Yesus itu adalah Tuhan dan dia
selemah itu, niscaya milyaran manusia bisa mengeroyok Yesus jika dia
berani memasukkan mereka ke neraka. Tidak benar.
Bukan cuma Yesus yang digambarkan lemah, tapi juga Allah:
"Lalu tinggallah Yakub seorang diri. Dan seorang laki-laki
bergulat dengan dia sampai fajar menyingsing. Ketika orang itu
melihat, bahwa ia tidak dapat mengalahkannya, ia memukul sendi
pangkal paha Yakub, sehingga sendi pangkal paha itu terpelecok,
ketika ia bergulat dengan orang itu. Lalu kata orang itu: "Biarkanlah
aku pergi, karena fajar telah menyingsing." Sahut Yakub: "Aku tidak
akan membiarkan engkau pergi, jika engkau tidak memberkati aku."
Bertanyalah orang itu kepadanya: "Siapakah namamu?" Sahutnya:
"Yakub." Lalu kata orang itu: "Namamu tidak akan disebutkan lagi
Yakub, tetapi Israel, sebab engkau telah bergumul melawan allah dan
manusia, dan engkau menang." (Kejadian (Pergumulan Yakub dengan Allah
32:24-30))
Hal ini berbeda dengan Islam yang mengakui kekuasaan Tuhan:
"...Jika Tuhan menghendaki, Dia bisa memusnahkan kamu semua dan
menggantimu dengan makhluk yang baru. Demikian itu tidak sukar bagi
Allah." (Ibrahim:19-20)
"...Allah Maha Kuasa di atas segalanya" (Al Baqarah 106).
Pengakuan Yesus bahwa Dia Bukan Tuhan
"Yesus mendekati mereka dan berkata, "KepadaKu telah Diberikan segala
kuasa di sorga dan di bumi" (Matius 28:18)
Jika Yesus cuma diberikan kuasa, tentulah ada yang lebih Maha Kuasa
yang memberikan kuasa tsb kepada Yesus. Dan itu tidak lain Allah SWT.
"Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diriKu sendiri; Aku menghakimi
sesuai dengan apa yang Aku dengar..." (Yohannes 5:30)
"... Aku mengusir setan dengan kuasa Allah..." (Lukas 11:20)
"... Lalu Yesus menengadah ke atas (ke arah sorga) dan berkata,
"Bapa, Aku mengucapkan syukur kepada-Mu, karena Engkau telah
mendengarkan Aku. Aku tahu bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku,
tetapi oleh orang banyak yang berdiri di sini mengelilingi Aku, Aku
mengatakannya (dengan keras), supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah
yang telah mengutus Aku..." (Yohannes 11:41-43)
Yesus itu menurut Islam adalah manusia yang diutus Allah sebagai Nabi
seperti Nabi Muhammad, inilah penjelasan Al Qur'an yang mengkoreksi
penyimpangan yang ada di Alkitab:
"Ingatlah ketika Allah berfirman: Ya Isa anak Maryam, adakah engkau
katakan kepada manusia: Ambillah aku dan ibuku menjadi Tuhan, selain
daripada Allah? Isa menjawab, "Maha Suci Engkau ya Allah. Tak pantas
bagiku mengatakan sesuatu yang bukan hakku. Jika kukatakan demikian,
tentu Engkau mengetahuinya. Engkau mengetahui apa2 yang dalam diriku
dan aku tiada mengetahui apa yang ada pada diri (zat) Engkau.
Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui segala yang ghaib. Tiadalah
kukatakan kepada mereka, melainkan apa2 yang telah Engkau perintahkan
kepadaku, yaitu: Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu, dan aku
menjadi saksi atas mereka, selama aku hidup bersama mereka Tatkala
engkau mewafatkanku. Engkaulah pengawas mereka. Engkau menjadi saksi
atas tiap-tiap sesuatu." (Al Maidah:116-117)
Alkitab sebenarnya dan Al Qur'an menyatakan Tuhan itu satu:
"Engkau diberi melihatNya untuk mengetahui, bahwa Tuhanlah Allah,
tidak ada yang lain kecuali Dia" (Ulangan 4:35)
"Katakanlah: Tuhan itu satu!" (Al Ikhlas 112:1)
Yesus Tidak Tahu Tentang Hari Kemudian
"Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorangpun yang tahu,
malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa saja"
(Markus 13:32)
Tuhan Tidak Mengenal Musim Buah
"Dan dari jauh ia melihat pohon ara yang sudah berdaun. Ia
mendekatinya untuk melihat kalau-kalau ia mendapat apa-apa dari pohon
itu. Tetapi waktu ia tiba di situ, Ia tidak mendapat apa-apa selain
daun-daun saja, sebab memang bukan musim buah ara" (Markus 11:13)
Jadi jika Tuhan menurut pandangan Islam itu Maha Tahu, bahkan tak ada
sehelai daunpun yang gugur tanpa Dia mengetahuinya, maka Alkitab
menceritakan bagaimana "Tuhan" Yesus tidak tahu kalau saat itu bukan
musim buah Ara. Padahal jangankan Tuhan, manusia seperti Petanipun
tahu kalau sedang tidak musim buah Ara, maka tidak akan didapati
buahnya. Tapi sayangnya "Tuhan" Yesus yang seharusnya Maha Tahu,
tidak mengetahui hal
ini, dan terus berjalan mendekati pohon Ara tsb.
Dari ayat di atas jelas Yesus bukan Tuhan, karena dia tidak Maha
Mengetahui. Tuhan di dalam Islam adalah Maha Kuasa dan Maha
Mengetahui. Al Qur'an menggambarkan kebesaran Tuhan. Sesungguhnya
mustahil jika Tuhan itu ilmunya kalah daripada para petani yang tidak
lebih dari makhluk ciptaannya:
"... Yang mengetahui segala yang tersembunyi dan yang nyata, dan Dia
Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui." (6 Al An'aam:73)
"Di sisi Allah segala anak kunci yang ghaib. Tiadalah yang
mengetahuinya, kecuali Dia sendiri. Dia mengetahui apa2 yang ada di
daratan dan di lautan. Tiadalah gugur sehelai daun pun, melainkan Dia
mengetahuinya. Dan tiada sebuah biji dalam gelap gulita perut bumi
dan tiada pula benda yang basah dan yang kering, melainkan semuanya
itu dalam Kitab yang terang." (Al An'aam 6:59).
Anak Allah Bukan Cuma Yesus:
"anak Enos, anak Set, anak Adam, anak Allah" (Lukas 3:38)
Melkisedek tidak berbapa beribu, dan sama dgn Yesus (Ibrani 7:3)
Baca juga Kejadian 6:2-4, Mazmur 2:7, Roma 8:14. Pada Injil Yohannes
5:19-47 (Kesaksian Yesus Tentang diri-Nya) dan juga Ibrani, begitu
banyak pertentangan tentang konsep Trinitas ini.
2. PENEBUSAN DOSA MANUSIA DENGAN PENYALIBAN YESUS
Dalam ajaran Kristen yang diajarkan oleh Paulus, seluruh manusia
berdosa karena nenek moyang mereka, Adam dan Hawa, memakan buah
terlarang. Hal ini bukan saja bertentangan dengan Al Qur'an, tapi
juga bertentangan dengan ajaran Alkitab itu sendiri:
"Orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati. Anak tidak akan
turut
menanggung kesalahan ayahnya dan ayah tidak akan turut menanggung
kesalahan anaknya. Orang benar akan menerima berkat kebenarannya, dan
kefasikan orang fasik akan tertanggung atasnya" (Yehezkiel 18:20)
Hal ini dibenarkan oleh Al Qur'an:
"Orang yang berdosa, tiada memikul dosa orang lain. Dan tiadalah
untuk manusia, melainkan apa-apa yang dia usahakan" (An Najm
53:38-39)
Jadi tak mungkin Tuhan bersikap tidak adil, misalnya si Fulan
membunuh seseorang, kemudian anak serta cucunya dan seluruh
keturunannya yang belum lahir ketika pembunuhan terjadi ikut mewarisi
dosanya, dan harus ikut dibunuh.
Jadi konsep bahwa Yesus turun ke dunia untuk menebus dosa seluruh
manusia hanya karena nenek moyang mereka, Adam dan Hawa, makan buah
terlarang itu jelas bertentangan dengan akal dan nilai2 keadilan.
Lagi pula haruskah dosa warisan tsb ditebus dengan dosa yang lebih
besar, yaitu menyalib Yesus? Kemudian jika Penyaliban itu dianggap
keharusan untuk menebus dosa manusia, kenapa Yudas Iskariot di
Alkitab (Markus 14:10;Matius 26:14;Lukas 22:3) disebut sebagai
pengkhianat? Bukankah dia telah membantu terjadinya penyaliban tsb?
Jika Yesus memang bersedia disalib, kenapa dia menyebut Yudas
pengkhianat, dan kenapa dia memanggil-manggil Tuhan:
"Dan pada jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring:
"Eloi,
Eloi, lama sabakhtani?", yang berarti: ...?
berdasarkan ayat-ayat suci dari Alkitab (Terbitan Lembaga Alkitab
Indonesia) dan Al Qur'an.
Ada beberapa kejanggalan pada ajaran Kristen, yaitu:
1. MENYEMBAH MANUSIA YESUS SEBAGAI TUHAN DI ANTARA 3 OKNUM TUHAN
MEREKA (TRINITAS)
Yesus bukanlah Tuhan dengan bukti sebagai berikut:
Yesus Dilahirkan Maryam
Jika Nabi Adam dan Hawa yang manusia saja tidak perlu dilahirkan oleh
manusia, kok Yesus yang dianggap sebagai Tuhan oleh orang Kristen
dilahirkan begitu? Manusia wajar dilahirkan seperti itu, tapi Tuhan
tidak. Tuhan itu Maha Suci.
"Tentang Anak-Nya, yang menurut daging diperanakkan dari keturunan
Daud" (Roma 1:3)
"Yakub memperanakan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang
disebut Kristus" (Matius 1:16)
"Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin"
(Lukas 2:6)
Kasihan sekali nenek moyang Yesus, yaitu Nabi Daud, karena "Tuhan"
Yesus lahir belakangan, Daud tak bisa menyembah Yesus.
Menurut konsep yang benar, Tuhan itu adalah pencipta segalanya,
bagaimana Yesus menciptakan Daud, Maryam, dll, jika Yesus sendiri
adalah keturunan dari orang2 tsb?
Islam mengajarkan Tuhan itu tidak beranak dan diperanakan:
"Dia tidak beranak dan tidak diperanakan" (Al Ikhlas 112:3)
Yesus Menyusu Susu Ibunya
"Ketika Yesus masih berbicara, berserulah seorang perempuan dari
antara orang banyak dan berkata kepada-Nya: "Berbahagialah ibu yang
telah mengandung Engkau dan susu yang telah menyusui Engkau" (Lukas
11:27)
Sesungguhnya Allah telah memberikan mukjizat pada beberapa Nabi,
seperti Ibrahim yang tak mempan dibakar, Musa yang bisa membelah
lautan Merah, demikian pula Yesus yang bisa berbicara ketika lahir
atas izin Allah.
Tapi mereka semua adalah manusia biasa. Masak Tuhan menyusu air susu
ibu, yang bener saja! Nabi Adam dan Hawa yang manusia saja tidak
menyusu.
"Tuhan" Yesus Disunat (Pria)
"Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi
nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh Malaikat sebelum Ia
dikandung ibu-Nya" (Lukas 2:21)
Bayangkan, masak Tuhan seperti manusia! Disunat dan dikandung ibu-
Nya. Sesungguhnya Tuhan itu adalah yang paling awal.
"Tuhan" Yesus Ditampar dan Diludahi Manusia
"Lalu Pilatus mengambil Yesus dan menyuruh orang menyesah Dia.
Prajurit-prajurit menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di
atas kepala-Nya. Mereka memakaikan Dia jubah ungu, dan sambil maju ke
depan mereka berkata: "Salam, hai raja orang Yahudi!" Lalu mereka
menampar muka-Nya" (Yohanes 19: 1-3)
"Mereka memukul kepala-Nya dengan buluh, dan meludahi-Nya dan
berlutut menyembahNya. Sesudah mengolok-olokan Dia mereka
menanggalkan jubah ungu itu dari pada-Nya dan mengenakan pakaian-
Nya kepada-Nya" (Markus 15: 19-20a)
Coba renungkanlah, adakah Tuhan selemah itu. Bisa dihina, ditampar,
dan diludahi oleh manusia? Jika Yesus itu adalah Tuhan dan dia
selemah itu, niscaya milyaran manusia bisa mengeroyok Yesus jika dia
berani memasukkan mereka ke neraka. Tidak benar.
Bukan cuma Yesus yang digambarkan lemah, tapi juga Allah:
"Lalu tinggallah Yakub seorang diri. Dan seorang laki-laki
bergulat dengan dia sampai fajar menyingsing. Ketika orang itu
melihat, bahwa ia tidak dapat mengalahkannya, ia memukul sendi
pangkal paha Yakub, sehingga sendi pangkal paha itu terpelecok,
ketika ia bergulat dengan orang itu. Lalu kata orang itu: "Biarkanlah
aku pergi, karena fajar telah menyingsing." Sahut Yakub: "Aku tidak
akan membiarkan engkau pergi, jika engkau tidak memberkati aku."
Bertanyalah orang itu kepadanya: "Siapakah namamu?" Sahutnya:
"Yakub." Lalu kata orang itu: "Namamu tidak akan disebutkan lagi
Yakub, tetapi Israel, sebab engkau telah bergumul melawan allah dan
manusia, dan engkau menang." (Kejadian (Pergumulan Yakub dengan Allah
32:24-30))
Hal ini berbeda dengan Islam yang mengakui kekuasaan Tuhan:
"...Jika Tuhan menghendaki, Dia bisa memusnahkan kamu semua dan
menggantimu dengan makhluk yang baru. Demikian itu tidak sukar bagi
Allah." (Ibrahim:19-20)
"...Allah Maha Kuasa di atas segalanya" (Al Baqarah 106).
Pengakuan Yesus bahwa Dia Bukan Tuhan
"Yesus mendekati mereka dan berkata, "KepadaKu telah Diberikan segala
kuasa di sorga dan di bumi" (Matius 28:18)
Jika Yesus cuma diberikan kuasa, tentulah ada yang lebih Maha Kuasa
yang memberikan kuasa tsb kepada Yesus. Dan itu tidak lain Allah SWT.
"Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diriKu sendiri; Aku menghakimi
sesuai dengan apa yang Aku dengar..." (Yohannes 5:30)
"... Aku mengusir setan dengan kuasa Allah..." (Lukas 11:20)
"... Lalu Yesus menengadah ke atas (ke arah sorga) dan berkata,
"Bapa, Aku mengucapkan syukur kepada-Mu, karena Engkau telah
mendengarkan Aku. Aku tahu bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku,
tetapi oleh orang banyak yang berdiri di sini mengelilingi Aku, Aku
mengatakannya (dengan keras), supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah
yang telah mengutus Aku..." (Yohannes 11:41-43)
Yesus itu menurut Islam adalah manusia yang diutus Allah sebagai Nabi
seperti Nabi Muhammad, inilah penjelasan Al Qur'an yang mengkoreksi
penyimpangan yang ada di Alkitab:
"Ingatlah ketika Allah berfirman: Ya Isa anak Maryam, adakah engkau
katakan kepada manusia: Ambillah aku dan ibuku menjadi Tuhan, selain
daripada Allah? Isa menjawab, "Maha Suci Engkau ya Allah. Tak pantas
bagiku mengatakan sesuatu yang bukan hakku. Jika kukatakan demikian,
tentu Engkau mengetahuinya. Engkau mengetahui apa2 yang dalam diriku
dan aku tiada mengetahui apa yang ada pada diri (zat) Engkau.
Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui segala yang ghaib. Tiadalah
kukatakan kepada mereka, melainkan apa2 yang telah Engkau perintahkan
kepadaku, yaitu: Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu, dan aku
menjadi saksi atas mereka, selama aku hidup bersama mereka Tatkala
engkau mewafatkanku. Engkaulah pengawas mereka. Engkau menjadi saksi
atas tiap-tiap sesuatu." (Al Maidah:116-117)
Alkitab sebenarnya dan Al Qur'an menyatakan Tuhan itu satu:
"Engkau diberi melihatNya untuk mengetahui, bahwa Tuhanlah Allah,
tidak ada yang lain kecuali Dia" (Ulangan 4:35)
"Katakanlah: Tuhan itu satu!" (Al Ikhlas 112:1)
Yesus Tidak Tahu Tentang Hari Kemudian
"Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorangpun yang tahu,
malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa saja"
(Markus 13:32)
Tuhan Tidak Mengenal Musim Buah
"Dan dari jauh ia melihat pohon ara yang sudah berdaun. Ia
mendekatinya untuk melihat kalau-kalau ia mendapat apa-apa dari pohon
itu. Tetapi waktu ia tiba di situ, Ia tidak mendapat apa-apa selain
daun-daun saja, sebab memang bukan musim buah ara" (Markus 11:13)
Jadi jika Tuhan menurut pandangan Islam itu Maha Tahu, bahkan tak ada
sehelai daunpun yang gugur tanpa Dia mengetahuinya, maka Alkitab
menceritakan bagaimana "Tuhan" Yesus tidak tahu kalau saat itu bukan
musim buah Ara. Padahal jangankan Tuhan, manusia seperti Petanipun
tahu kalau sedang tidak musim buah Ara, maka tidak akan didapati
buahnya. Tapi sayangnya "Tuhan" Yesus yang seharusnya Maha Tahu,
tidak mengetahui hal
ini, dan terus berjalan mendekati pohon Ara tsb.
Dari ayat di atas jelas Yesus bukan Tuhan, karena dia tidak Maha
Mengetahui. Tuhan di dalam Islam adalah Maha Kuasa dan Maha
Mengetahui. Al Qur'an menggambarkan kebesaran Tuhan. Sesungguhnya
mustahil jika Tuhan itu ilmunya kalah daripada para petani yang tidak
lebih dari makhluk ciptaannya:
"... Yang mengetahui segala yang tersembunyi dan yang nyata, dan Dia
Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui." (6 Al An'aam:73)
"Di sisi Allah segala anak kunci yang ghaib. Tiadalah yang
mengetahuinya, kecuali Dia sendiri. Dia mengetahui apa2 yang ada di
daratan dan di lautan. Tiadalah gugur sehelai daun pun, melainkan Dia
mengetahuinya. Dan tiada sebuah biji dalam gelap gulita perut bumi
dan tiada pula benda yang basah dan yang kering, melainkan semuanya
itu dalam Kitab yang terang." (Al An'aam 6:59).
Anak Allah Bukan Cuma Yesus:
"anak Enos, anak Set, anak Adam, anak Allah" (Lukas 3:38)
Melkisedek tidak berbapa beribu, dan sama dgn Yesus (Ibrani 7:3)
Baca juga Kejadian 6:2-4, Mazmur 2:7, Roma 8:14. Pada Injil Yohannes
5:19-47 (Kesaksian Yesus Tentang diri-Nya) dan juga Ibrani, begitu
banyak pertentangan tentang konsep Trinitas ini.
2. PENEBUSAN DOSA MANUSIA DENGAN PENYALIBAN YESUS
Dalam ajaran Kristen yang diajarkan oleh Paulus, seluruh manusia
berdosa karena nenek moyang mereka, Adam dan Hawa, memakan buah
terlarang. Hal ini bukan saja bertentangan dengan Al Qur'an, tapi
juga bertentangan dengan ajaran Alkitab itu sendiri:
"Orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati. Anak tidak akan
turut
menanggung kesalahan ayahnya dan ayah tidak akan turut menanggung
kesalahan anaknya. Orang benar akan menerima berkat kebenarannya, dan
kefasikan orang fasik akan tertanggung atasnya" (Yehezkiel 18:20)
Hal ini dibenarkan oleh Al Qur'an:
"Orang yang berdosa, tiada memikul dosa orang lain. Dan tiadalah
untuk manusia, melainkan apa-apa yang dia usahakan" (An Najm
53:38-39)
Jadi tak mungkin Tuhan bersikap tidak adil, misalnya si Fulan
membunuh seseorang, kemudian anak serta cucunya dan seluruh
keturunannya yang belum lahir ketika pembunuhan terjadi ikut mewarisi
dosanya, dan harus ikut dibunuh.
Jadi konsep bahwa Yesus turun ke dunia untuk menebus dosa seluruh
manusia hanya karena nenek moyang mereka, Adam dan Hawa, makan buah
terlarang itu jelas bertentangan dengan akal dan nilai2 keadilan.
Lagi pula haruskah dosa warisan tsb ditebus dengan dosa yang lebih
besar, yaitu menyalib Yesus? Kemudian jika Penyaliban itu dianggap
keharusan untuk menebus dosa manusia, kenapa Yudas Iskariot di
Alkitab (Markus 14:10;Matius 26:14;Lukas 22:3) disebut sebagai
pengkhianat? Bukankah dia telah membantu terjadinya penyaliban tsb?
Jika Yesus memang bersedia disalib, kenapa dia menyebut Yudas
pengkhianat, dan kenapa dia memanggil-manggil Tuhan:
"Dan pada jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring:
"Eloi,
Eloi, lama sabakhtani?", yang berarti: ...?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar