Rasulullah memberikan beberapa cara yang bisa kita amalkan.
PERTAMA bila engkau marah bacalah taawwudz (a’udzubillahi minasy syaithaanir rajiim). Karena pada hakikatnya perasaan marah adalah dorongan dari syetan. Hal ini dinyatakan dalam hadits berikut.
Dua orang saling mengejek didekat Nabi Shallallahu alaihi wasallam, lalu salah seorang darinya mulai marah. NabiShallallahu alaihi wasallam memandang kepadanya, dan berkata, “Sungguh aku ingin mengajari suatu ucapan yang seandainya ia ucapkan tentu hal itu (kemarahannya) akan hilang darinya. Yaitu aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk.” Lalu seorang yang mendengar (perkataan) Nabi tersebut berdiri dan menghadap orang tersebut dan berkata,”Apakah kamu mengerti pernyataan Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam tadi?” ia menjawab,”Apakah kamu pandang saya ini gila?” (Riwayat Muslim).
KEDUA, bila engkau marah, maka berusalah untuk diam atau tidak banyak bicara, sebagaimana sabda NabiShallallahu alaihi wasallam,
“Apabila salah seorang di antara kamu marah, maka diamlah!” (Riwayat Ahmad)
KETIGA, bila engkau marah dalam keadaan berdiri, maka duduklah. Bila duduk masih marah, maka berbaringlah. Karena Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda;
“Maka apabila salah seorang diantaramu marah dalam keadaan berdiri,duduklah, dana apabila dalam keadaan duduk, berbaringlah!” (Riwayat Abu Daud).
KEEMPAT, bila ketiga upaya diatas belum membuahkan hasil, maka berwudhu’lah, sebagaimana sabda NabiShallallahu alaihi wasallam,
“Sesungguhnya marah itu dari setan dan setan terbuat dari api, dan api hanya bisa dipadamkan oleh air. Oleh karena itu, apabila seorang diantara kamu marah, maka berwudhu’lah!” (Riwayat Abu Daud).
Semoga bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar