Jumat, 25 Maret 2011

Nubuat Nabi Muhammad SAW

"Dan ia berkata: "Tuhan datang dari Thursina  dan terbit kepada mereka dari Seir ; Ia tampak bersinar dari Gunung Paran dan ia datang dengan sepuluh ribu orang kudus; di tangan kanannya tampak kepada mereka hukum berapi-api."
Ayat  membicarakan lebih jauh isi dari hikmak ini, yaitu tentang tiga tempat: Thursina, Seir dan Paran. Thursina adalah bukit dimana Nabi Musa a.s.
Seir menyebutkan suatu bukit ditanah Kanaan yang dalam hal ini menunjukkan dimana gerangan Nabi Isa a.s. akan lahir, yakni di Baitlahim.
sedangkan tempat ketiga "Paran" namanya adalah menunjukkan di mana Nabi Muhammad akan lahir, sebab Paran itulah nama Mekkah yang aslinya.
Hukum api ialah sudah tentu munculnya suatu agama atau keyakinan yang sendi-sendinya sangat kuat, sebagaimana tiang api itupun kuat. Agama apakah yang muncul dari Paran? Tidak ada duanya, selain agama Islam yang mempunyia 4 sendi yang kokoh yaitu Tauhid (Keesaan Tuhan), Ibadah (sembahyang dan puasa serta haji), Muamalah (cinta sesama manusia, sosialis yang merata), dan Akhlak (budi luhur manusia).
D' Ulangan 33 : 3 d'katakan  yang berbunyi :  Sangat besar kasih-Nya kepada umat-Nya -- Orang-orang kudus-Nya ada di dalam tangan-Nya. Mereka mengikuti jejak-Mu, ya TUHAN. Mereka melakukan apa yang Kauperintahkan.. Menggambarkan betapa bangsa itu lalu dikasihi oleh Allah, serta berkenan menerima perkataan-perkataan dari Dia, yang muncul dari Mekkah (Paran) itu. Kesimpulan yang diperoleh dari seluruh tafsiran ini, ialah: ,"Dari Mekkah akan datang Nabi itu, yaitu Nabi Muhammad s.a.w.


Jadi Paran memiliki arti lebih dari satu
-kota Paran = kota Mekkah.
-Kawasan/Regional Paran : Semenanjung Arabia.
-Gunung Paran : bagian dari pegunungan Sarawat.
-Bukit Paran : Jabal Nur, tempat Gua Hira berada, termasuk dalam rangkaian Pegunungan Sarawat.
-Pegunungan Paran : Pegunungan Sarawat, di Hijaz, Arab Saudi bagian barat.

Paran dalam bahasa Arab adalah Faran (dibaca : Faron) yang artinya adalah dua yang bermigrasi, maksudnya adalah migrasi yang dilakukan oleh dua orang yaitu Siti Hajar (istri nabi Ibrahim) dan putranya (yang tatkala itu masih bayi yang masih menyusui) bernama Ismail

Taurat (Kejadian 25:12-15) mencatat anak-anak Ismail berdasarkan urutan kelahiran yaitu : Nebayot (anak sulung Ismael), Kedar, Adbeel, Mibsam, Misyma, Duma, Masa, Hadad, Tema, Yetur, Nafish dan Kedma.
Nubuat Perjanjian Lama kitab Yesaya

Yesaya 21:13-17 (LAI 1974)
�Ucapan ilahi terhadap Arabia. Di belukar di Arabia kamu akan bermalam, hai kafilah kafilah orang Dedan! Hai penduduk tanah Tema, keluarlah, bawalah air kepada orang yang haus, pergilah, sambutlah orang pelarian dengan roti! Sebab mereka melarikan diri terhadap pedang, ya terhadap pedang yang terhunus, terhadap busur yang dilentur, dan terhadap kehebatan peperangan. Sebab beginilah firman Tuhan kepadaku: �Dalam setahun lagi, menurut masa kerja prajurit upahan, maka segala kemuliaan Kedar akan habis. Dan dari pemanah-pemanah yang gagah perkasa dari bani Kedar, akan tinggal sejumlah kecil saja, sebab Tuhan Allah Israel, telah mengatakannya.�

Note:

* Dedan  adalah negeri yang lebih dekat dengan kota Madinah daripada negeri Tema (Tayma) .
* Dedan berjarak sekitar 380 km utara Madinah. Dedan adalah nama kuno untuk kota Al Ula, Saudi Arabia modern. Dedan (Al Ula) terletak ditengah-tengah antara Madinah dan Tabuk.
* Tema : Terletak di utara kota Madinah. Tema adalah Tayma dalam bahasa Arab.
* Kedar : adalah anak Ismail. Orang Kedar adalah keturunan Kedar.





Sangat.menarik bila kita menyimak dan memperhatikan kenyataan bahwa Perjanjian Lama kitab Yesaya mencatat :

* �Hai kafilah orang Dedan� BUKAN �Hai penduduk kota Dedan

* �Hai penduduk tanah Tema�, BUKAN �Hai penduduk kota Tema�.



Karena Perjanjian Lama kitab Yesaya mencatat sebagai Tanah Tema, maka kita dapat menafsirkan bahwa .kota Madinah adalah bagian dari Tanah Tema Alasannya adalah :
1. Realitas historis hijrah nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah yangmana setahun setelah hijrah, nabi Muhammad memenangkan perang (Badar) melawan kota yang ditinggalkannya (Mekkah)
2. kota Madinah dekat dengan kota Tema, sehingga dapat diidentifikasi bahwa Madinah adalah bagian dari Tanah Tema sebagaimana yang dimaksud kitab Yesaya
* Kitab Yesaya menyebut �Hai kafilah-kafilah orang Dedan�, ini berarti Madinah adalah tempat dimana kafilah Dedan bermalam.

Sejarah Islam mencatat bahwa penduduk kota Madinah (Tanah Tema) menyambut gembira nabi Muhammad dan umat Islam yang hijrah. Orang-orang Madinah (Tanah Tema) memberikan makan, minum, tempat tinggal, dan segala keperluan lainnya untuk saudara baru mereka.

Sudah habis masa peperangan di Semenanjung Arabia dengan menggunakan busur dan anak panah dan kini telah berganti menjadi senjata api dan mesiu. Dan tidak ada orang Arab yang melarikan diri ke Madinah (Tanah Tema) dan sanggup mengalahkan musuh (musyrikin Mekkah) hanya dalam tempo satu tahun, kecuali nabi Muhammad dalam peristiwa Hijrah nabi Muhammad saw yang setahun kemudian berhasil memenangi Perang Badar dan mengalahkan musuh.

Lagi-lagi Perjanjian Lama kitab Yesaya 42:10-12 bernubuat pada kita, ujarnya :

Yesaya 42:10-12
�Nyanyikanlah nyanyian baru bagi Tuhan dan pujilah dia dari ujung bumi! Baiklah laut bergemuruh serta segala isinya dan pulau-pulau dengan segala penduduknya. Baiklah padang gurun menyaringkan suara dengan kota-kotanya dan dengan desa-desa yang didiami Kedar! Baiklah bersorak-sorai penduduk Bukit Batu, baiklah mereka berseru-seru dari puncak gunung-gunung! Baiklah mereka memberi penghormatan kepada Tuhan, dan memberitakan pujian kepadanya di pulau-pulau.�

Kitab Yesaya 42:10-12 juga mendukung kenyataan bahwa saatnya akan tiba bahwa keturunan nabi Ismail dapat memberikan penghormatan kepada Tuhan. Tentu saja hal ini hanya bisa dilakukan melalui seorang nabi dari Arab, keturunan nabi Ismail, penghuni padang gurun.

* Nyanyian baru bagi Tuhan �> �nyanyian� adzan, takbir, dan dzikir.
* Padang gurun menyaringkan suara dengan kota-kotanya dan dengan desa-desa yang didiami Kedar! : artinya nyanyian �adzan� akan berseru-seru di gurun dan tempat tinggal Kedar.
* Bukit Batu di Madinah
* Sejarah hingga kini mencatat �nyanyian� Adzan, takbir, dan dzikir, bukan �nyanyian� Gereja di Arabia (Arab Saudi).


Renungkanlah Nubuat Kejadian, Ulangan dan Yesaya : Jika Ismail menghuni Padang Gurun Paran, tempat ia melahirkan Kedar dan Nebayot, yaitu nenek moyang bangsa Arab; dan jika pemanah Kedar yang gagah perkasa akan kalah setelah orang itu melarikan diri, dan jika orang itu akhirnya dapat menaklukkan Paran dengan 10.000 orang kudus. Yea, beliau adalah habibullah (kekasih Allah), Nabi Muhammad SAW. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar