Di dalam
Al-Qur’an Allah berfrman : “Dan karena ucapan mereka, : Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih (Messiah), Isa putra Maryam, Rasul Allah. Padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak pula menyalibnya. Melainkan hanyalah
diserupakan saja pada mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa benar-benar dalam keraguan, melainkan menurut dugaan (mereka) saja. (Dan) mereka tidak yakin/masih ragu bahwa mereka telah membunuh Isa
(QS. An-Nisa : 157).
Kami sebagai Muslim dengan penuh keimanan, bahwa Firman
Allah di atas adalah Maha Benar, maka kami 100% percaya dengan ayat tersebut.....
"Ayat
Al-Qur’an di atas menyebutkan :
“Nabi Isa tidak terbunuh.” Sesuai dengan :
Nubuat bahwa semua Rasul/Nabi yang datang dari
Allah, termasuk Yesus telah dijamin nyawanya oleh
Allah - tidak akan dibunuh
(UL 18:20).
Nubuat bahwa Allah menjawab doa Yesus, menyelamatkan nyawanya = tidak akan dibunuh
(Maz 22:21-22, 25 & 34:16).
Nubuat bahwa orang-orang benar/soleh (termasuk para Nab/Rasul) akan diselamatkan oleh
Allah dari segala penderitaan – dilindungi
Allah (Maz 34:18-19).
Nubuat bahwa Yesus diselamatkan oleh
Allah dari kekejaman orang-orang jahat – dilindungi
Allah (Maz 34:20, 21, 23).
Menurut
Al-Qur’an di atas : “Mereka berselisih paham karena menduga-duga.” Sesuai :
Sebelas murid Yesus melarikan diri ketika Yesus ditangkap, tidak satupun dari mereka yang menyaksikan persidangan dan penyaliban Yesus
(Mat 26:56 & Mark 14:50).
Umat Kristen hanya mengakui Injil yang ditulis oleh Matius, Markus, Lukas dan Yohanes. Padahal 90% dari keempat orang tersebut bukan murid-murid Yesus
(Mat10:2-4 & Mark 3:16-19 & Luk 6:14-16). Adapun Yohanes dan Matius sama sekali tidak menyaksikan peristiwa persidangan dan penyaliban Yesus
(Mat 26:56 & Mark 14:50).
Lukas mengatakan bahwa catatannya hanya merupakan kesimpulan dari kabar/gosip belaka dan hanya merupakan hasil penyelidikan – bukan saksi langsung
(Luk 1:1-3).
Yohanes dengan tegas mengatakan bahwa catatannya hanya merupakan kesimpulan dari kabar/gosip belaka dan hanya merupakan ringkasan yang tidak lengkap
(Yoh 20:30).
Perjanjian Baru banyak menggunakan kalimat
“kira-kira”.
Kesimpulannya : kisah penyaliban Yesus hanya berupa dugaan dari hasil penyelidikan dan gosip belaka, yang belum jelas kebenarannya. Sehingga mereka satu sama lain saling berselisih paham tentang kebenaran penyaliban dan kebangkitan Yesus. Salah satu buktinya adalah dari ratusan catatan Injil yang ditemukan, tapi hanya 4 Injil itu saja yang diambil. ANEH
Menurut
Al-Qur’an di atas bahwa : “Orang-orang Yahudi masih ragu apakah mereka membunuh Yesus?.” Sesuai dengan pembahasan berikut ini (perhatikanlah) :
Mereka curiga karena melihat beberapa kejanggalan, seperti : baru 3 jam di salib Yesus sudah mati padahal yang dua lainnya masih hidup – kaki Yesus tidak dipatahkan tapi yang dua lainnya dipatahkan – bantuan dari murid-murid rahasia Yesus – Pilatus segera mengizinkan Yusuf mengambil Yesus – kuburan mudah dijangkau dan sangat luas.
Yesaya bernubuat : “Sesudah penahanan dan penghukuman ia terambil.”
(Yes 53:8).
Maksudnya adalah : setelah Yesus ditahan/diadili, kemudian Yesus dihukum salib sebentar (untuk mengelabui orang-orang Yahudi), dan kemudian diambil/diturunkan. Karena pertolongan
Allah.
Yesaya bernubuat : “Tentang nasibnya siapakah yang memikirkannya?.”
(Yes 53:8).
Maksudnya adalah : para murid pilihan Yesus
(Mat 10:24) semuanya lari meninggalkan Yesus dan tidak memikirkan nasib Yesus, sehingga mereka tidak mengetahui peristiwa penyaliban dan penyelamatan itu
(Mat 26:56). Adapun yang memikirkan nasib Yesus ketika disalib dan yang mengambil Yesus dari tiang salib adalah
Allah melalui murid-murid rahasia Yesus.
Yesaya bernubuat : “Orang menempatkan kuburnya di antara orang-orang fasik, dan dalam matinya ia ada di antara penjahat-penjahat … Tetapi Tuhan berkehendak (lain) yaitu (dengan) meremukkan dia dalam kesakitan.”
(Yes 53:9-10).
Maksudnya adalah : Yahudi menganggap Yesus telah mati kemudian menaruhnya di dalam kubur, padahal Yesus hanya pingsan karena rasa sakit yang dideritanya.
Membuat Yesus pingsan adalah cara
Allah memenuhi nubuatnya-Nya untuk menyelamatkan nyawa Yesus.
Yesaya bernubuat : “Sunguh ia (Yesus) terputus dari negri orang hidup.”
(Yes 53:8).
Maksudnya adalah : Yesus diputuskan kesadarannya/dipingsankan sementara oleh
Allah.
Membuat Yesus pingsan adalah cara
Allah menyelamatkan nyawa Yesus (
baca d'atas yg awal nya ada '')
Yesaya telah bernubuat : “Sesudah kesusahan jiwanya, ia melihat terang.” (Yes 53:11).
Maksudnya adalah : Yesus hanya kesusahan dan menderita saja – TIDAK DIBUNUH.
Sebagaimana janji Allah, hendak menyelamatkan nyawa para Nabi-Nya. (
baca d'atas yg awal nya ada '')
Dalam kitab Yesaya dinubuatkan : “Ia (Yesus) akan memperoleh orang-orang kuat sebagai jarahan, yaitu sebagai ganti karena ia telah menyerahkan nyawanya ke dalam maut … dan (karena) menanggung dosa banyak orang.”
(Yes 53:12).
Maksud kalimat
“Menyerahkan nyawanya ke dalam maut” adalah : ketika ditangkap, Yesus tidak berontak sama sekali
(Mat 26:52), padahal dia tahu kalau dirinya akan dibunuh. Atau dengan kata lain : Yesus memasrahkan dirinya ke tangan pembunuh.
Maksud kalimat
“Menanggung dosa banyak orang” adalah : diutusnya
Yesus sebagai Rasul Allah kepada Bani Israel
(Mat 15:24) adalah untuk mengajarkan Injil
(Luk 4:43) yang berasal dari Allah
(Yoh 7:16-17). Maka bagi mereka (Bani Israel) yang dulunya sering melakukan perbuatan dosa (Ul 31:27 & Yer 8:8-9) akan tertebus seluruh dosanya itu jika percaya dengan kenabian Yesus dan menjalankan firman/hukum Allah
(Yoh 7:8) sehingga mereka akan masuk sorga
(Mat 5:19). Jadi bukannya sebagai penebus dosa yang diyakini umat Kristen yaitu : cukup percaya dengan penyaliban dan kebangkitan maka semua dosa-dosa terhapus.
TIDAK!!!
Karena Yesus dengan tegas mengatakan bahwa keselamatan hanya didapat dengan mentaati perintah
Allah (Mat 19:16-17). Dan juga manusia harus mempertanggung jawabkan segala prilaku serta ucapannya di dunia dan akhirat ,
(Mat 5:21 & 12:36-37) dan tidak ada dosa turunan (Mark 10:14). Semua ajaran ini sama dengan ajaran nabi sebelumnya
(Yeh 18:20-21 & 30).
Dua pokok ajaran Paulus sehingga lahir agama Kristen : Pokok pertama : menyembah penyaliban, sehingga terbebas dari Taurat
(Rom 3:28-29 & 7:6 & 8:1) karena hukum dan perintah Taurat sudah dipaku di tiang salib
(Kolose 2:14). Pokok kedua : menyembah kebangkitan Yesus
(1Kor 15:14 & 17).
Artinya : jika tidak menyembah tiang salib dan jika tidak menyembah kebangkitan, maka tidak ada agama/keimanan Kristen dan tidak ada keselamatan sorga
(Gal 3:13).
Jadi kesimpulannya kematian dan kebangkitan Yesus hanya retorika khayalan Paulus belaka. Padahal di Kitab Perjanjian Lama dengan tegas Allah berjanji dan bernubuat akan menyelamatkan nyawa para nabi-Nya – termasuk Yesus (
baca d'atas yg awal nya ada '').
Secara tidak langsung Paulus dan pengikutnya (Kristiani) telah menuduh
Allah sebagai penghianat, karena mengingkari semua janji/nubuat-Nya itu.
Naudzu Billah Min Zalik.
Sebagaimana penjelasan terdahulu bahwa Paulus dan pengikutnya (Kristiani) telah menyerahkan seluruh dosanya di tiang salib dan kebangkitan Yesus. Jika umat Kristen melakukan perbuatan dosa, mereka tidak perlu dihukum dan dibebaskan dari hukuman , karena cukup percaya dengan Tiang Salib dan Kebangkitan, mereka telah tertebus dosanya.
Maka tidak heran jika mayoritas penyembah Tiang Salib hobi menjajah, membunuh, merampok, sex bebas, mabuk-mabukan, judi, menipu, mencuri, korupsi, zina dan lain sebagainya. Sehingga dunia ini mirip sekali dengan binatang di hutan rimba yang hidup seenaknya tanpa hukum.
Jadi dari keterangan d'atas menyatakan Nabi Isa A.s (yesus) Blom Mati....
Maha benar Firman
ALLAH SWT ....
Semoga dgn ini Iman kita tetap kepada
ALLAH SWT .......